Panduan Lokalitas: Terjemahan & Kultur untuk Pasar Lokal

Saat sebuah produk digital ingin menembus pasar internasional, tantangan terbesar biasanya bukan sekadar teknis. Banyak perusahaan sering berpikir, “Kalau sudah diterjemahkan ke bahasa lokal, berarti sudah siap go international.” Nyatanya, lokalitas situs keluaran jauh lebih kompleks daripada sekadar mengganti bahasa.

Lokalitas (localization) adalah proses menyesuaikan konten, desain, hingga pengalaman pengguna agar sesuai dengan budaya, kebiasaan, dan ekspektasi pasar tertentu. Kalau tidak dilakukan dengan tepat, situs Anda bisa terasa asing, bahkan membingungkan bagi pengguna lokal.


Apa Itu Lokalitas dalam Dunia Digital?

Lebih dari Sekadar Terjemahan

Terjemahan hanya mengubah teks dari satu bahasa ke bahasa lain. Sementara itu, lokalitas mencakup adaptasi penuh—mulai dari gaya bahasa, format tanggal, mata uang, hingga simbol-simbol visual yang digunakan.

Contoh sederhana: angka “13” dianggap biasa di Indonesia, tapi di beberapa negara Barat bisa diasosiasikan dengan sial. Kalau Anda punya layanan keluaran data dengan nomor urut, detail kecil seperti ini bisa berdampak pada persepsi pengguna.

Peran Lokalitas untuk UX

User experience (UX) bukan hanya soal tampilan yang indah, tapi juga kenyamanan psikologis pengguna. Dengan lokalitas, situs keluaran digital bisa terasa lebih “milik sendiri” bagi pasar lokal, sehingga lebih mudah diterima.


Kenapa Lokalitas Situs Keluaran Itu Penting?

Ada beberapa alasan kenapa perusahaan digital harus serius dalam strategi lokalitas:

  1. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna
    Pengguna cenderung lebih percaya pada layanan yang “berbicara” dengan bahasa dan gaya budaya mereka.
  2. Mengurangi Friksi dalam Penggunaan
    Bayangkan kalau format tanggal masih dalam gaya US (MM/DD/YYYY), padahal audiens Anda terbiasa dengan format Indonesia (DD/MM/YYYY). Hal sederhana ini bisa membingungkan.
  3. Meningkatkan Retensi & Konversi
    Situs yang terasa relevan dengan konteks lokal lebih mungkin membuat pengguna bertahan lebih lama dan akhirnya melakukan transaksi.
  4. Membedakan dari Kompetitor
    Banyak produk global gagal di pasar lokal karena tidak memahami kultur. Menonjolkan lokalitas bisa jadi keunggulan kompetitif.

Komponen Penting dalam Lokalitas Situs

Supaya lebih jelas, mari kita bahas beberapa komponen yang wajib diperhatikan ketika menerapkan lokalitas:

1. Bahasa dan Gaya Komunikasi

Tidak semua bahasa bisa diterjemahkan secara literal. Contoh: kata “Anda” dalam bahasa Indonesia bisa terasa terlalu formal untuk anak muda. Kadang perlu diganti dengan “kamu” agar lebih akrab, tergantung target audiens.

2. Format Data

  • Tanggal & Waktu → perhatikan format lokal (DD/MM/YYYY vs MM/DD/YYYY).
  • Mata Uang → pastikan simbol dan kurs sesuai, lengkap dengan opsi konversi otomatis.
  • Satuan Ukur → kilogram vs pound, liter vs gallon.

3. Visual & Simbol

Warna, ikon, dan gambar bisa punya makna berbeda di tiap negara. Warna merah misalnya, bisa berarti keberuntungan di Tiongkok, tapi bahaya di Eropa.

4. Regulasi Lokal

Setiap negara punya aturan soal privasi, perlindungan data, atau standar keamanan. Situs keluaran yang patuh regulasi lokal akan lebih dipercaya.


Langkah Praktis Menerapkan Lokalitas

Sekarang kita masuk ke bagian “how to” agar situs Anda siap go local.

Identifikasi Target Pasar

Jangan buru-buru menerjemahkan ke semua bahasa. Tentukan dulu pasar prioritas, lalu fokus di sana.

Riset Budaya & Preferensi

Pelajari kebiasaan pengguna di pasar tersebut: gaya komunikasi, warna favorit, sampai metode pembayaran yang paling banyak dipakai.

Gunakan Tools Lokalitas

Ada banyak platform yang bisa membantu, seperti Lokalise atau Smartling, untuk mengelola proses terjemahan dan adaptasi konten secara terpusat.

Kolaborasi dengan Native Speaker

Meski ada machine translation, tetap penting melibatkan penutur asli. Mereka bisa memberi insight soal idiom, ungkapan sehari-hari, atau sensitivitas budaya.

Uji Coba dengan Pengguna Lokal

Setelah dilokalisasi, lakukan usability testing dengan target audiens. Feedback mereka akan menunjukkan apakah situs Anda benar-benar “nyambung” atau masih terasa asing.